Rabu, 28 Desember 2022

Pengalaman Servis Redmi di 'Service hp A3 cellular'

Sebelumnya saya sempat menulis tentang kendala HP Xiaomi Redmi 8A Pro milik saya yang restart secara terus-menerus. Seharian sampai akhirnya off karena daya baterainya habis. Kalaulah HP saya bisa ngomong mungkin dia akan teriak ‘segera perbaiki aku, segera perbaiki aku’. Hehehe….

Wajar emang karena saya sudah mencoba beberapa cara yang pernah saya lakukan sebelumnya tapi tidak berhasil. Alhasil akhirnya saya bawa Redmi 8A Pro miliki saya ini ke tempat servis HP.

Cari-cari informasi dan bertanya sana-sini saya menemukan tempat servis HP yang menawarkan harga lebih murah dari yang lainnya. Alhamdulillahnya tempatnya tidak jauh dari tempat saya. Kalau teman-teman ingin tahu tinggal buka maps atau ketik di kolom pencarian google juga bisa. Namanya tempatnya ‘Service hp A3 cellular’.

Saya sempat ragu karena ulasannya yang baru dua orang. Tapi tidak ada salahnya mencoba. Pergilah saya ke sana sampai akhirnya menemukan tempatnya. Lokasinya berada di jalan Hankam berdekatan dengan SPBU Hankam.

Saya beritahu kalau saya adalah yang WA perihal tombol power yang rusak sehingga HP saya selalu restart terus-menerus. Saya bertanya kira-kira apa penyebabnya. Salah satu penyebabnya adalah terkena air katanya.

Tak menunggu lama paling sekitar 15 menit Redmi saya selesai di perbaiki. Tahukah teman-teman berapa biaya yang saya keluarkan. Hanya 30 ribu rupiah.

Mengapa saya sampai menulis dan ingin memberitahu kepada teman-teman semua. Karena beberapa minggu hampir satu bulan setelah diperbaiki tidak ada kendala yang saya temukan. Selain itu teman-teman boleh cek dan cari informasi kira-kira berapa biaya di tempat lain.

Saya sendiri tidak menemukan tempat yang lebih murah dari ini. Jika penasaran teman-teman bisa datang langsung ke tempatnya. Patokannya SPBU Hankam tidak jauh dari situ. Jika teman-teman datang dari arah pondok gede atau pasar kecapi maka lokasinya beberapa puluh meter setelah SPBU sebelah kiri.

Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua. O ia saya promosi tidak ada maksud lain kecuali karena harganya yang sangat murah dengan jaminan yang baik. Saya juga tidak tahu apakah karena kendala Redmi saya adalah masalah yang lumrah dan biasa sehingga jika saya perbaiki di tempat yang lain juga sama. Tapi setidaknya biaya yang saya keluarkan lebih murah dari tempat lain.

Ini tulisan saya sebelumnya tentang Smartphone Xiaomi saya yang restart secara terus menerus disini

Selasa, 27 Desember 2022

Naim Süleymanoğlu, Hercules Kecil Sang Pembuat Rekor Dunia

Naim Süleymanoğlu

Sumber : Shevked, CC BY-SA 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0>, via Wikimedia Commons

Kenal siapa dia? Namanya adalah Naim Süleymanoğlu. Seorang atlet angkat besi (lifter) yang telah memenangkan tiga kali emas olimpiade secara berturut-turut. Mungkin namanya tidak sepopuler nama-nama olahragawan lainnya, seperti Cristiano Ronaldo dan Messi dalam sepakbola ataupun Rossi dan Marquez dalam Moto GP.

Tapi percayalah kalau prestasi dan kehebatannya dalam bidang angkat besi mampu menyamai bahkan bisa saja melebihi prestasi-prestasi atlet olahraga lainnya.

Pria kelahiran Bulgaria ini telah membukukan 46 rekor dunia dan menjadi juara dunia angkat berat sebanyak tujuh kali. Atas semua prestasi yang telah ia torehkan, si Pocket Hercules julukan yang melekat padanya karena tubuhnya yang kecil berhasil masuk International Weightlifting Federation Hall of Fame pada tahun 2000.

Bayangkan saja dengan tinggi badan 1.47 m ia menjadi yang pertama dan satu-satunya atlet yang mampu mengangkat beban (snatched) 2.5 kali berat badannya. Bukan hanya itu, Naim Süleymanoğlu menjadi lifter kedua dari tujuh lifter yang mengangkat beban clean and jerk tiga kali berat badannya.

Ia juga menjadi satu-satunya lifter yang mampu mengangkat beban clean and jerk lebih dari 10 kilo dari 3 kali berat badannya. Benar-benar sangat pantas jika julukannya terdapat nama Hercules yang melekat padanya.

Maka juga sangat layak jika Naim Süleymanoğlu dianggap secara luas sebagai atlet angkat besi pound for pound terbaik sepanjang masa dan salah satu atlet angkat besi Olimpiade terhebat yang pernah ada. Selain itu ia juga dianggap sebagai pahlawan nasional di Turki mengingat begitu banyak prestasi yang telah ia torehkan yang mengharumkan nama Turki di pentas dunia.

Kehebatan si Pocket Hercules tentu tak lepas dari jerih payahnya dalam menggeluti olahraga di bidang ini. Fisiknya yang seperti itu seperti tak menghalanginya untuk terus mengukir prestasi-prestasi hebat yang melambungkan namanya dalam pentas internasional.

Atlet kelahiran 23 Januari 1967 ini memang luar biasa. Ini juga dibuktikan dengan tiga emas olimpiade yang di raihnya secara berturut-turut. Belum pernah ada dalam sejarah pesta olahraga dunia ini seorang lifter mampu memenangi emas secara beruntun. Namun seorang Naim Süleymanoğlu mampu menunjukkannya.

Süleymanoğlu Vs. Leonidis Adalah Salah Satu Pertarungan Angkat Besi Terbesar Sepanjang Masa

Kalau kita berbicara tentang moment terbaik yang dimiliki oleh seorang Naim Süleymanoğlu maka orang-orang akan teringat pada perebutan medali emas pada cabang angkat berat kelas 64 kg di Olimpiade Athena 1996 antara dirinya dengan rival terberatnya yaitu Valerios Leonidis yang berasal dari Yunani.

Sebelumnya Naim Süleymanoğlu ditanya apakah dia memiliki seorang pesaing atau rival? Maka ia berkata,”Hanya orang Yunani. Hanya orang Yunani”.

Mereka berdua selalu terlibat dalam persaingan yang sengit. Tahun sebelumnya pada ajang Angkat Besi Eropa, Leonidis berada pada tempat kedua setelah Süleymanoğlu dengan perbedaan angakatan 2.5 kg. Masih di tahun yang sama pada Angkat Besi Dunia mereka berdua berhasil mengangkat total berat yang sama persis 327.5 kg. Hanya saja Süleymanoğlu berhasil mendapat medali emas karena dia memiliki bobot atau berat tubuh yang lebih ringan.

Kemudian pada tahun 1996 di ajang olahraga empat tahunan yaitu olimpiade yang kali ini di selenggarakan di Atalanta mereka kembali bertemu untuk menunjukkan siapa yang terbaik di antara mereka.

Di awal pertandingan, Süleymanoğlu mampu merebut 147,5 kg dan Leonidis hanya 145 kg. Namun itu adalah permulaan dari betapa mereka saling bersaing untuk memperebutkan medali emas. Pada clean and jerk lah pertandingan yang sangat intens dan fenomenal terjadi di antara dua atlet hebat ini.

Leonidis, yang kali ini beratnya sedikit lebih ringan dari saingannya, harus membersihkan & menyentakkan setidaknya 2,5 kilogram lebih banyak dari Süleymanoğlu untuk membawa pulang medali emas Olimpiade pertamanya. Pertempuran berikutnya sangat sengit untuk sedikitnya.

Hanya dalam waktu lima menit lebih sedikit, tiga rekor dunia dipecahkan. Süleymanoğlu mengangkat 185 kg, dua kilogram di atas rekor dunia sebelumnya. Penonton, yang terbagi antara orang Turki dan Yunani, bersorak sorai di pihak Turki, seolah-olah emas sudah diamankan.

Leonidis kembali ke panggung pertandingan untuk membuat kejutan yang mungkin tidak disangka-sangka oleh banyak orang. Ia mampu mengangkat beban dengan bobot 187,5 kg dan rekor dunia lainnya. 

Apakah itu akhir bagi seorang Pocket Hercules?. Tidak sama sekali. Ia naik ke atas panggung dan bersiap untuk mengangkat beban yang sama dengan Leonidis. Dengan segenap tenaga ia membuat rivalnya ini harus kembali bersabar untuk medali emas pertamanya. Süleymanoğlu  juga berhasil untuk mengangkat beban yang beratnya sama dengan Leonidis.

Leonidis bersiap dengan beban 190 kg yang ada di palang, sepuluh kilogram lebih banyak dari yang pernah diangkat Leonidis dalam hidupnya. Sepertinya Süleymanoğlu tidak tahan untuk menonton saat dia menuju ke belakang panggung.

Leonidis menarik napas dalam-dalam dan bersiap untuk angkatan terberat yang pernah ia lakukan. Sedangkan Süleymanoğlu juga tak behenti menonton untuk meihat apakah saingan terberatnya ini mampu mengangkat beban 190 kg tersebut.

Praaakk…. Suara dentuman terdengar dan ternyata Leonidis gagal untuk usahanya meraih medali emas pertamanya. Süleymanoğlu secara otomatis menjadi peringkat pertama dan berhasil untuk prestasi yang sulit untuk di samai oleh atlet angkat berat setelahnya. Ia mendapatkan medali emas ketiganya secara beruntun.

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Weightlifting_at_the_1996_Summer_Olympics_%E2%80%93_Men%27s_64_kg

Senin, 26 Desember 2022

Khalid bin Walid, Perang Yarmuk & Keikhlasan dalam 'Amal - Ust Nur Ihsan Jundullah, Lc

Mengapa ketika kita membahas sosok Khalid bin Walid selalu bertemakan perang terus-terusan. Memang sosok Khalid hampir seluruh kehidupannya selalu berkisah tentang kepahlawanannya dalam peperangan. Sebelum kita membahas tentang Perang Yarmuk ini, mari kita lihat bagaimana syariat islam mengatur tentang perang.

Dalam Surat Ahzab yang mengisahkan tentang perang ada terselip satu ayat yang berbunyi, ‘Laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanat’. Menjadi pertanyaan, apa hikmah Allah meletakkan satu ayat ini di tengah-tengah surat yang berkisah tentang perang?

Memahami ayat ini kita harus melihat konteks pada ayat sebelum dan setelahnya. Karena dengan demikian kita akan dapat memahami secara utuh makna dan maksud dari ayat tersebut.

Sama seperti ayat tentang menjaga shalat di dalam surat Al baqarah pada ayat 238 dan 239. Kalau kita hanya melihat satu ayat ini maka kita hanya akan mendapat makna tentang menjaga shalat. Tapi tahukah kit ajika ayat ini berada di tengah-tengah ayat yang bercerita tentang talaq dari 227 sampai dengan 242.

Artinya jika baik shalatnya mudah-mudahan akan baik juga rumah tangga kita. Bukan berarti tidak ada masalah. Tapi jika tiang pondasinya kokoh maka seberat apapun masalah tidak akan membuatnya roboh.

Sama dengan uswatun hasanah di tengah ayat tentang ahzab. Allah SWT Yang Maha Mulia bisa saja meletakkannya di ayat yang lebih sesuai secara kesesuaian makna.  Tapi tidak disitu ditempatkannya. Apa maknanya? Seolah-olah Allah ingin mengatakan begini, kalau dalam perang saja ada uswatun hasanah apalagi kalau dalam kondisi damai.

Apalagi dalam Perang Ahzab. Perang dengan mobilisasi besar. Apalagi perang itu perang terendah di mana dalam perang itu islam menjadi common enemy di mana semua musuh bersatu menyerang islam. Makanya dalam islam kita mengenal ada akhlaq perang. Dalam perang saja ada akhlaq. Kira-kira selain perang bagaimana akhlaqnya?

Islam bahkan punya akhlaq terhadap bangsa jin. Bukankah kita di sunnahkan untuk tidak menggunakan tulang ketika kondisi tertentu saat buang air besar. Mengapa? Karena tulang adalah makanannya bangsa jin. Bukan berarti kita tidak boleh makan tulang. Tapi ini menggambarkan bagaiaman islam memiliki bahkan terhadap bangsa jin.

Akhlaq terhadap hewan yang ingin dibunuh atau disembelih. Apa kata Rasulullah SAW tajamkan alat sembelihannya, beri kenyamanan, beri rehat dan usahakan hewan sembelihan yang lain tidak melihatnya. Ke lingkungan juga sama. Ketika berenang dan ingin buang air. Kata Nabi jangan buang air di air yang mengenang dan seterusnya. Masya Allah

Jadi kalau dalam perang saja ada uswatun hasanah apalagi dalam kondisi damai. Rahmatan lil 'Alaminnya Rasulullah tidak bertentangan dengan perang yang Nabi pimpin. Artinya tidak tepat kalau kita berbicara tentang Rahmatan lil 'Alamin tapi kita menepikan tentang perang.

Justru dengan mempelajari perangnya Nabi kita menjadi tahu bagaimana akhlaq Nabi ketika perang.

Bagaimana akhlaq Nabi ketika perang?

Jangan bunuh anak kecil, perempuan,  orangtua, orang yang sedang beribadah, jangan menghancurkan bangunan, jangan membunuh hewan, jangan menebang pohon, jangan bakar kebun. Kalau sudah menyerah biarkan. Kalau minta damai kasih damai.

Perang Yarmuk

Khalid bin Walid di zaman Nabi selalu menjadi yang terdepan. Ketika Baginda Nabi wafat. Hari apa Nabi lahir? Hari senin. Hari apa Nabi diangkat menjadi Nabi? Hari senin. Hari apa Nabi meninggal? Juga hari senin. Jadi mengapa kita tidak mencintai hari senin?

Jadi ketika Nabi wafat dan digantikan oleh Abu Bakar banyak orang-orang yang keluar dari agama islam. Melihat hal ini Abu Bakar mencoba untuk menyelesaikan masalah internal umat islam ini. Di antara yang dikirim oleh Abu Bakar untuk menjadi komandan pasukan adalah Khalid.

Setelah selesai masalah dengan gerakan orang-orang yang murtad di Jazirah Arab ini. Abu bakar mengirim Khalid ke Irak dengan seorang tabi’in bernama Mutsanna bin Haritsah. Sementara yang dikirim ke daerah Syam Abu bakar mengirim lima pasukan. Irak dengan Syam pada zamannya butuh waktu sekitar satu bulan. Perjalanan yang normal butuh waktu satu bulan kalau melewati jalan yang subur.

Abu bakar mengirim Khalid ke Irak dalam rangka penaklukan di Persia dan ke Syam dikirim lima pasukan dengan lima komandan, yaitu :

1. Yazid Bin Abu Sufyan. Anaknya Abu Sofyan. Siapa Abu Sofyan? Dia adalah satu di antara musuh bebuyutannya Rasulullah yang kemudian masuk islam. Yazid diutus sebagai komandan dibawah 6000 pasukan. Orang yang bisa merasakan lezatnya iman ada 3, orang yang mencintai Allah dan Rasulnya lebih dari segala-galanya, yang mencintai seseorang karena Allah, dan orang yang benci kembali ke kekufuran seperti ia benci dilempar ke dalam neraka.

2. Kedua ada Syurahbil bin Hasanah dengan 6000 pasukan ke Yordan.

3. Ketiga Amr bin Ash yang di utus ke Palestina bersama 7000 prajurit. Seorang yang memiliki kecerdasan dan memiliki banyak kolega. Termasuk salah satunya adalah Raja Najasyi. Makanya ketika sahabat hijrah ke Habasyah yang menjadi duta Quraisy untuk meminta kembali sahabat-sahabat Nabi yang hijarah ke sana adalah Amr bin Ash.

4. Keempat adalah Abu Ubaidah.  Seorang yang dijamin masuk surga.

5. Dan terakhir yaitu Ikrimah bin Abu Jahal. Anaknya Abu Jahal yang juga sangat memusuhi Nabi.

Total keseluruhan pasukan di kelima pasukan ini sekitar 26 ribu. Di Syam mereka menghadapi Pasukan Romawi sedangkan di Irak ada Persia.

Ketika itu Abu Bakar melihat jika lima pasukan yang dipimpin oleh lima komandan di Syam seperti kurang mendapatkan hasil yang diinginkan sehingga Abu Bakar menulis surat kepada Khalid yang saat itu berada di Irak.

“Dari Abdullah bin Abi Kuhafah kepada Khalid ibnul Walid. Kalau engkau menerima surat ini di Irak maka segera berangkat dari Irak menuju Syam. Karena Saudara-saudaramu sedang membutuhkan bantuan. Nanti jika engkau sudah selesai di Syam kembali ke Irak untuk meneruskan urusanmu kembali dan jangan engkau merasa atau sesuatu masuk ke hatimu berupa ujub dan jangan engkau merasa bangga. Maka engkau akan kalah dan engkau akan hina”.

Saat menerima dan membaca surat dari Abu Bakar. Khalid berkata kepada Mutsanna kita bagi jadi dua pasukan. Di Irak saat itu ada 20 ribu pasukan. Disitu ada tarik ulur antara keduanya tentang siapa yang akan dibawa dan bertahan di Irak.

Diantara semua pasukan ada satu sahabat yang menjadi tarik ulur antara Khalid dan Mutsanna. Ia adalah seorang sahabat bernama Al-Qa’Qa’ bin Amr. Sahabat yang ketika Khalid meminta pasukan bantuan kepada khalifah saat itu yaitu Abu Bakar namun Abu Bakar hanya mengirimkan satu orang. Ia adalah Al-Qa’qa’ bin Amr.

Kata Khalid, “Saya minta bantuan tapi kok dikirimnya Cuma seorang”. Qa’qa’ kasih surat dari Abu Bakar kepada Khalid yang isinya tidak akan kalah suatu pasukan yang diadalamnya ada Qa’qa’ karena ia sebanding dengan seribu orang. Sahabat ini juga menjadi tangan kanannya Khalid. Di mana ada Khalid disitu ada Qa’qa’.

Akhirnya setelah Tarik ulur Al-Qa’qa’ bin Amr masuk ke dalam pasukan Khalid yang akan dibawa ke Syam. Setelah itu Khalid bersiap berangkat sesuai dengan instruksi dari Abu Bakar yang memintanya untuk segera berangkat ke Syam secepat-cepatnya karena disana kondisinya sedang mengkhawatirkan. Kalau tidak segera dibantu khawatir kita akan kalah.

Khalid mengumpulkan sekitar 10,000 pasukan dan ia memberi instruksi kepada pasukannya. Kata Khalid, “Kita akan berangkat ke Syam tapi kita diminta untuk berangkat dan sampai dalam waktu yang secepat-cepatnya. Hanya perjalanan butuh waktu satu bulan. Sementara disana saudara kita sedang membutuhkan bantuan. Kata komandan-komandanya, “Terus apa saranmu, Wahai Khalid?. Khalid kemudian mencari seorang penunjuk jalan dan ia menemukan seorang yang bernama Rafi’ bin Umairah.

Kata Rafi’, “Saya pernah dari Irak ke Syam lewat jalan padang pasir hanya 15 hari sampai. Tapi tidak ada air selama 15 hari. Ada air itupun setelah 5 hari perjalanan dan saya   pernah melewati jalan itupun 30 tahun yang lalu dengan ayah saya”.

Kata Khalid,”Kita lewat jalan sana”. Kata Rafi’, “Saya tidak mau ambil resiko”. Kata Khalid,”Memang mustahil lewat jalan sana”. “Tidak hanya saja lewat jalan sana perjalannya susah”. “Selama tidak mustahil kita lakukan”.

Kemudian Khalid mengutip satu Hadits Rasulullah SAW. Hadits lengkapnya bercerita tentang majelis ilmu. Isi haditnya yaitu Barangsiapa yang mengangkat kesulitan kaum mukmin. Allah juga akan mengangkat kesulitannya di hari kiamat. Barangsiapa yang menutup aib kaum kumkin Allah pun akan menutup aibnya di hari kiamat. Sampai di tengah haditsnya berbunyi Allah akan berada untuk menolong seorang hamba kalau seorang hamba sedang dalam menolong saudaranya.

Kata Khalid,”Kita pergi ke Syam untuk menolong saudara kita maka Allah pun pasti akan menolong kita”. Bayangkan jika kita menjadi pasukannya Khalid. Apakah kita akan percaya pada janji Allah atau pada indera dan perasaan kita?

Abu Bakar sebelum mengirim surat ke Khalid, beliau mengucapkan satu kalimat yang dahsyat tentang Khalid. Kata Abu Bakar,”Saya akan buat Bangsa Romawi lupa dengan bisikan syaithon dengan sosok Khalid”.

Rumusnya vertikal horizuntal. Ingin dimudahkan oleh Allah mudahkan orang lain. Ingin ditutup aibnya oleh Allah tutup aib orang lain dahulu. Ingin dimaafkan oleh Allah, maafkan orang lain.

Tapi yang nama iman pasti ada ujian. Mana yang dipercaya hadits Nabi atau kondisi. Kata Nabi begini tapi kondisinya begini. Contoh lain dalam Surat An-Nur dimana Allah memberi anjuran untuk menikah dan jika dalam kondisi fakir akan dicukupkan oleh Allah. Tapi apakah kita akan beriman sepenuhnya dengan janji Allah? Juga seperti sadaqah. Bahwa kata Nabi sadaqah tidak akan mengurangkan harta. Inilah iman yang memang membutuhkan ujian.

Kisah seperti pasukan Khalid ini kerap terulang dalam lembar sejarah. Salah satunya ketika Nabi meminta Ali tidur di kasurnya saat Nabi akan hijrah. Kata Nabi tidak akan apa-apa. Padahal ketika itu rumah Nabi sedang dikepung oleh musuhnya dari Quraisy.

Suatu saat Ali ditanya bagaimana perasaanya saat tidur di rumah Nabi. Jawab Ali, “Aku tidak pernah tidur senyaman di kamar dan tempat tidurnya Nabi”.

Kata Ali, “Karena saya yakin apa yang dikatakan Rasulullah lebih saya yakini daripada apa yang dilihat oleh mata”. Teori gampang tapi prakteknya butuh perjuangan. Makanya kita diminta untuk selalu berdo'a Tsabbit Qolbi 'alaa Diinik (teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).

Maka Khalid bersama 10 ribu pasukannya berangkat. Tapi tentu iman juga denga usaha. Apa usahanya Khalid?

Perjalanan 15 hari, padang pasir, 5 hari baru bertemu air. Jadi Khalid menyuruh pasukannya untuk membuat unta-unta lapar terlebih dahulu. Setelah itu dikasih makanan yang agak kasar, supaya makin haus. Setelah itu baru dikasih minum. Ini sebelum perjalanan. Setelah itu unta-untanya minum sampai punuknya penuh..

Berangkatlah pasukan Khalid. Satu, dua hari masih aman. Tiga hari mulai ada yang kelelahan dan unta juga mulai ada yang kehausan. Unta tadi disembelih dan air yang ada di punuknya diberikan untuk unta yang lain dan dagingnya di makan.

Sementara nasibnya pasukan Khalid gak bisa minum. Akhirnya pada hari keempat Khalid meminta pasukannya untuk menyimpan energinya dengan diam, tidak banyak bicara kecuali jika ingin mengucapkan sesuatu katakan Hasbunallah wa Ni’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’mannasir. Darimana Khalid mengajarkan mereka ucapan ini. Ia adalah dari Ayat Alquran dalam surat Ali Imran 173-174.

Hari kelima Khalid memanggil Rafi'. Kata Khalid, “Kita sudah lima hari perjalanan di mana sumber airnya?” Kata Rafi',”Saya lewat sini 30 tahun yang lalu”. Bayangkan jika kita menjadi pasukan Khalid saat itu. Apakah kita masih tetap percaya pada Khalid.

“Yang saya ingat sumber mata airnya itu ada di antara dua pohon kurma”. Kata Khalid, "Cari pohon kurma". Di tengah padang pasir diminta cari pohon kurma. Pasukan Khalid kemudian menyebar. Sampai akhirnya ada pasukan yang menemukan dan ternyata sumber mata airnya masih ada.

Dari sana Khalid dan pasukannya kembali berbekal untuk melanjutkan perjalanan. Berangkatlah mereka sampai akhirnya sampai ke Syam dalam waktu yang tidak disangka-sangka yaitu dalam 15 hari.

Di antara lima komandan kaum muslimin di Syam, sahabat Abu Ubaidah adalah yang paling senior karena termasuk yang awal mula masuk islam. Sedangkan Khalid masuk islamnya tahun ke 6 H setelah perjanjian Hudaibiyah yang juga tahun 6 H.

Kata Abu Bakar dalam suratnya tadi, “Segera pergi ke Syam dan Aku juga menunjuk engkau menjadi komandan untuk seluruh tentara”.

Khalid menerima surat dari Abu Bakar di Irak, sampai di syam kemudian bertemu dengan komandan dan bertemu dengan Abu Ubaidah. Abu Ubaidah senior sedangkan Khalid junior. Tapi mari kita lihat bagaimana adab di antara keduanya.

Kata Khalid, “Abu Ubaidah kalau bukan karena perintah dari Khalifah Abu Bakar maka aku tidak akan mau untuk menjadi komandan pasukan”. Kata Abu Ubaidah, “Saya tahu engkau labih pantas untuk menjadi komandan daripada saya”. Yang satu tawadhu’, yang satunya juga tawadhu’.

Singkat cerita berkumpullah lima komandan Syam dengan Khalid. Kata Khalid, “Izinkan saya untuk mengubah ulang strategi”. Apa yang dilakukan Khalid? Tadinya pasukan-pasukan kaum muslimin terpisah-pisah. Kata Khalid, “Gabung semua pasukan. Kita buat sayap kanan yang akan dipegang oleh Syurahbil dan Amr bin Ash, sayap sebelah kiri dipegang oleh  Yazid dan di tengah dipegang oleh Abu Ubaidah bin Jarrah dan saya komandan untuk semuanya”. Apakah selesai sampai disini?

Kata Khalid tidak ini masih persiapan. Total pasukan saat itu di Syam ada 26 ribu, datang Khalid bersama pasukannya yang berjumlah 10 ribu, total pasukan kaum muslimin di Syam saat itu menjadi 36 ribu. Berapa jumlah orang Romawi. Kalau bukan karena sudah ditulis di buku-buku shirah, 36 ribu melawan 240 ribu. Darimana referensi angka seperti itu?

Satu 'Ali Ibn Al-Atsir, beliau buat kitab judulnya Usud al-Ghābah fi Ma‟rifah al-Shaĥabah dan Al-Isabah Fi Tamyiz Al-Sahabah oleh Ibnu Qayyim (Sepertinya Ustadz lupa karena saya cari penulisnya adalah Ibnu Hajar al-'Asqalani) .

Dan ada yang lebih kekinian. Jadi ada Jenderal Pakistan yang mempelajari tentang Khalid dan akhirnya nulis buku. Judul bukunya Alabkoriyah al askariyah wa syaifullah maslul (Kecerdasan militer dan pedang allah yang terhunus) Jendral Akram namanya.

Yang ketiga sumbernya adalah Abbas Mahmud Al Aqqad, orang mesir yang menulis kitab judulnya ‘Abqoriyah Khalid (Kecerdasan Khalid). Inilah sumber-sumber yang bisa dipercaya untuk menjadi rujukan bagaimana dalam Perang Yarmuk kaum muslimin yang berjumlah 36 ribu melawan pasukan Romawi yang berjumlah 240 ribu.

Kata Khalid, “Kita tidak bisa pisah-pisah seperti ini. Kita gabungkan dulu setelah itu nanti sebelah kanan dibagi lagi menjadi seribu-seribu kavaleri kecil, ditengah juga sama, dan sebalah kirim juga sama . Sudah dibagi menjadi tiga bagian yaitu sayap kanan, kiri dan tengah kemudian dibagi lagi menjadi 36 bagian. Sebelah kanan dua belas, kiri dua belas dan tengah juga dua belas.

Dari seribu pasukan dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu kanan, kiri, depan, belakang dan juga diangkat seorang komandan dari kalangan sahabat. Jadi ada komandan utama ada, 3 komandan sayap (kanan, tengah, dan kiri) dan juga komandan-komandan dari setiap seribu pasukan. Total ada 30 komandan.

Di masing-masing kelompok yang seribu tadi juga diangkat seorang penasehat motivator dari sahabat dan juga seorang orator yaitu Abu Sufyan dan juga Miqdad bin Amr yang membaca surat Al-Anfal. Yang menjadi pertanyaan apa sih strategi Khalid hingga membagi pasukan menjadi banyak kelompok.

Kata Khalid musuh kita ada 240 ribu. 240 ribu itu pasti mereka akan menggunakan strategi pasukan berkuda di depan. Itu akan menyisakan jarak karena pasukan berkuda akan jalan duluan. Nah ada jarak antara pasukan kuda dengan pasukan infanteri. Nah jarak inilah yang akan kita usahakan untuk terus diperlebar dengan membuat yang berkuda semakin ke depan dan pasukan  infanteri semakin ke belakang. Dan kalau sudah dipisah antara senjata berat dengan ringan, antara kavaleri denan infanteri kita akan singkirkan dulu pasukan kavalerinya.

Maka karena inilah Khalid membuat pasukan menjadi kecil-kecil agar bisa masuk ke tengah-tengah pasukan musuh. Karena kalau pasukan muslimin kumpul semua menjadi satu akan sulit untuk melakukan strategi yang direncanakan Khalid.

Nanti yang satu dorong ke depan, yang satu dorong ke belakang dan satu di depan dan usahakan ini makin lama makin jauh. Karena kalau kavaleri gak menjauh dari infanteri nanti kavaleri akan mundur untuk melindungi infanterinya.

Usahakan mereka gak dikepung. Kenapa? Karena kalau mereka dikepung mereka akan melawan balik. Mirip seperti balon kalau misalkan diikat balonnya, keras kemudia kita pegang itu akan membel balik kembali. Tapi kalau ada balon kemudian diikat dan dibuka kita tekan itu pasti cepat keluarnya.

Dikepung dari belakang, depan, kanan ditekan maka nanti mereka akan menjauh dan keluar dari medan pertempuran. Sehingga kavalerinya akan menjauh dari pasukan infanteri. Jangan dikepung seluruhnya tapi biarkan mereka keluar menjauh. Ini setelah dikepung baru nanti kita serang pasukan infaterinya.

Khalid bin walid sudah membuat strategi seperti tadi. ‘Abqoriyah Askariyah, kecerdasan militer Khalid bin Walid.

Sudah disiapkan pasukan dan dibagi-bagi strateginya. Tiba-tiba perang mau dimulai ada surat datang dari Madinah dan diterima oleh Khalid bin walid. Seorang utusan datang membawa surat. Dibuka suratnya oleh Khalid bin Walid sebagai komandan tertinggi saat itu. Apa isinya? Ada 3 poin :

  • Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'un telah berpulang Abu Bakar Ash Siddiq dan saya dipilih oleh Abu Bakar untuk menjadi pemimpin kaum muslimin, untuk menjadi khalifah, menjadi amirul mukminin.
  • Dengan dikirimnya surat ini maka saya putuskan serahkan tongkat komando
  • Dan saya mengangkat Abu Ubaidah bin Jarrah sebagai komandan untuk seluruh pasukan.

Sebentar lagi mau perang, datang surat dari Umar dan Khalid sudah menyiapkan strategi. Kira-kira apa yang akan terjadi?

Khalid menunggu waktu malam dan ketika malam di panggil Abu Ubaidah dan Khalid memberikan penghormatan kepadanya. Abu Ubaidah bingung mengapa Khalid memberikan salam seorang prajuit kepada komandan. Kata Khalid, “Ini ada surat silahkan dibaca”. Dibuka oleh Abu Ubadidah. Kata Khalid, “Saya siap mendengar dan saya siap taat wahai Abu Ubaidah”.

Kalau perjuangannya karena jabatan disaat tidak punya jabatan atau karena popularitas dan ketika gak dapat popularitas pasti orang itu akan marah, kesal, dan emosi. Ada orang-orang yang susah digoda oleh syaithan yaitu orang yang ikhlas. Seperti dalam surat Shad ayat 80an saat iblis disuir oleh Allah SWT dari surga dan Iblis meminta agar dipanjangkan umurnya kemudian Allah mengabulkan. Kata iblis, “Saya akan sesatkan mereka semua kecuali orang-orang yang ikhlas”.

Khalid berjuang karena apa? Bukan karena jabatan bukan juga karena uang. Bahkan kata prajurit yang lain kami tidak melihat Khalid lebih sibuk saat menjadi prajuit daripada saat menjadi komandan. Ketika ditanya, jawabannya hanya karena Allah bukan karena Abu Ubaidah, Abu Bakar, Umar dan lainnya .

Abu Ubaidah berkata kepada Khalid, “Khalid engkau bukan prajurit biasa dan aku mengangkat engkau menjadi komanadan kavaleri”.

Jadi saat berkumpul dengan komandan yang lain, Khalid berkata, “Saya ingin memberi engkau satu pendapat”. Kata Abu Ubaidah, “Sampaikan ya Khalid seperti apa pendapatmu. Aku siap mendengar dan aku siap taat”. Masya Allah Abu Ubaidah yang komandan siap mendengar dan taat pada pendapat Khalid.

Bayangkan jika Khalid malah marah saat diturunkan menjadi prajurit dan juga Abu Ubaidah yang tidak mau mendengat pendapat Khalid.

Makanya tidak salah jika 'Ali Ibn Al-Atsir menulis kitab judulnya Usud al-Ghābah yang berarti singa. Karena dahulu kaum muslimin itu adalah singa dan sekarang kita seperti tertidur dari auman kejayaan masa lalu kita. Dan kita harus membangkitkan kembali kejayaan islam pada masa lalu.

Mulailah Perang Yarmuk dan kata Khalid kepada Abu Ubaidah, “Saran saya di awal pertempuran jangan mengeluarkan kekuatan terbesar kita. Karena Romawi dengan kekuatan sebesar itu mereka pasti akan mengeluarkan kekuatan terbesar mereka. Biarkan mereka melihat kalau kita kalah mereka pasti akan menyerang dengan lebih besar. Jumlah mereka banyak jadi jangan keluarkan kekuatan terbaik kita dan saat mereka lalai baru kita akan mecoba menyerang mereka dari tengah dan belakang.

Jenderal Akram menulis begini, “Khalid itu kalau jalan mengendap-endap tapi kalau sudah melompat ia akan seperti singa”. Pelan-pelan sampai musuh tidak sadar dan ketika menyerang langsung menyergap.

Akhirnya sesuai dengan saran Khalid pasukan kaum muslimin menyerang dengan biasa saja sedangkan pasukan Romawi menyerang dengan kekuatan terbaik mereka. Saat itu mereka menduga bahwa kaum muslimin mulai terdesak dan mereka mulai mencium aroma kemenangan di tangan mereka padahal sejatinya tidak.

Singkat cerita setelah perang yang sangat sengit

Singkat cerita setelah perang di hari pertama, kedua dan ketiga ada seorang komandan Romawi yang bernama Mahan. Ia ingin bertemu dengan Khalid. Kenapa yang dicari Khalid, karena Khalid lah yang ditakuti oleh pasukan Romawi.

Kata Mahan ketika bertemu Khalid, “Saya tahu yang membuat kalian keluar dari negeri kalian datang kesini karena kalian lapar. Begini saja seluruh pasukan kalian akan kami beri 1000 dinar setiap orangnya lengkap dengan pakaian yang bagus dan dengan imamah. Setelah itu kalian pulang tidak usah perang”.

Kata Khalid, “Bukan karena itu kami keluar. Asal engkau tahu kami ini adalah kaum yang suka minum darah dan yang kami dengar darah yang paling manis  itu adalah darahnya bangsa Romawi dan kami senang minum darah seperti kalian suka minum khamr”. Melihat wajah seriusnya Khalid, kata Mahan, “Sudah, sudah ya Khalid kalau begitu”.

Yang namanya perang memang seperti itu. Kata Nabi perang itu adalah tipu daya. Jalan dengan sombong Allah tidak suka tapi kalau dalam perang Nabi membiarkan. Kalimat Khalid tadi kalau bukan dalam perang Allah tidak suka.

Mahan kembali dengan hasil yang tidak mereka harapkan dan ia bertemu dengan komandan lainnya bernama Georgia. Georgia kemudian juga ingin bertemu dengan Khalid. Saat bertemu Khalid ia berkata, “Wahai Khalid, saya ingin bertanya tapi tolong jawab dengan jujur karena orang merdeka itu tidak pernah berbohong”.

Kata Khalid, “Silahkan tanya”. Kata Georgia, “Benarkah Allah tuhanmu menurunkan pedang kepada Nabimu yang biasa engkau gunakan sehingga engkau dijuluki pedang Allah yang terhunus?

Kata Khalid, “Tidak”. Balas Georgia, “Terus mengapa engkau bisa dijuluki demikian?”.

“Saya dulu orang yang memusuhi Rasulullah kemudian Allah memberi saya hidayah dan Rasulullah mendoakan saya, ‘Ya Allah jadikanlah ia pedang di antara pedang-pedang-MU di muka bumi ini’. Dengan do’a Rasulullah itu saya menjadi keras terhadap orang-orang yang kufur”.

Kata Georgia,“Khalid kalau orang masuk islam itu seperti apa?

“Cukup mengucapkan kalimat syahadat kemudian akan masuk islam”.

“Terus kalau saya masuk islam, apakah saya akan seperti kalian?”

Kata Khalid,“Boleh jadi engkau lebih baik dari kami”.

“Bisa saya lebih baik?”

Khalid mengeluarkan satu kalimat yang luar biasa. “Ini urusannya bukan siapa yang paling duluan tapi siapa yang paling jujur”.

Kata Georgia, “Buktinya apa?”

“Saya terlambat masuk islam, tapi saya diangkat oleh Rasulullah menjadi komandan bagi kaum muslimin dan mungkin engkau juga lebih baik dari kami”.

Lama-lama Georgia semakin tertarik dan singkat cerita ia meminta Khalid untuk membimbingnya masuk ke dalam agalam islam. Seorang Komandan Romawi masuk islam di tangan Khalid dalam Perang Yarmuk.

Saat itu Georgia dibawa ke tenda dan Khalid mengajaknya Shalat Sunnah. Besoknya perang lagi. Dimana komandan Georgia berada? Di barisan kaum muslimin. Baru sehari masuk islam Georgia langsung syahid di jalan Allah.

Di tengah perang yang berkecamuk kaum muslimin akhirnya terdesak. Sampai akhirnya di belakang barisan kaum muslimin seorang sahabat yang menjadi salah satu komandan pasukan saat itu yaitu Ikrimah Bin Abu Jahal berkata, “Saya adalah orang yang memerangi Rasulullah bertahun-tahun dan saya teguh memerangi Beliau. Apakah saya sekarang memerangi Romawi dan saya kabur. Siapa yang siap berbai’at bersama saya untuk maju menghadapi Romawi”.

Akhirnya kumpul, kumpul, kumpul dan empat ratus orang berkumpul lalu mereka maju dan berhasil menghancurkan tiga ribu Pasukan Romawi. Empat ratus nya meninggal tiga ribunya juga meninggal.

Yang luar biasa dalam kisah ini, Ikrimah dalam kondisi sakararul maut dan dalam kondisi yang begitu haus. Kemudian datang seseorang ingin memberinya minum. Namun ketika ingin memberi Ikrimah minum, ada suara yang terdengar ‘haus, haus, haus’. Kata Ikrimah , “Dahulukan saudara saya. Beri dia minum terlebih dahulu”. Ketika ingin memberinya minum, kembali terdengar ada yang berkata ‘haus, haus, haus’. “Dahulukan saudara saya itu”. Sampai orang yang keempat begitu juga, yang kelima sampai kesepuluh juga sama. Sampai orang yang kesepuluh dia berkata, “Berikan dulu kepada Ikrimah”.

Namun ketika kembali ke Ikrimah ternyata dia sudah meninggal. Pun begitu dengan orang yang kedua, ketiga, keempat sampai orang kesepuluh semuanya sudah meninggal. Sepuluh orang tersebut meninggal karena mendahukukan saudaranya.

Kita jadi ingat dengan surat Al-Hasyr ayat 9 ‘…dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan…’

Kalau berbagi dalam kondisi berlebih itu biasa. Tapi yang luar biasa jika untuk diri sendiri saja masih belum tercukupi tapi lebih mendahukukan urusan orang lain.

Apakah peristiwa tadi salah? Tidak. Karena derajat tertinggi dari persaudaraan adalah itsar dan yang paling rendah lapang dadalah minimal.

Dalam peristiwa Perang Yarmuk juga ada kisah tentang kepahlawanan seorang perempuan.

Abu Sufyan berangkat dengan istrinya. Siapa istrinya Abu Sufyan. Namanya Hindun binti Utbah. Masih ingat siapa dia. Dia adalah  ''Akilatul Kibdah'' (Pemakan Hati). Pemakan hatinya hamzah. Namun dia masuk ke dalam agama islam dan ikut serta dalam jihad Perang Yarmuk di barisan paling belakang memimpin prempaun-perempuan. Jika ada pasukan mundur mereka akan berkata,”Ingin ke mana wahai pelindung islam. Apakah engkau lari dari surga yang dijanjikan”.

Sampai kata sahabat setelah Perang Yarmuk,”Lisannya Hindun lebih tajam dari pedangnya Romawi”.

Abu Sufyan mundur dan kata Hindun,”Wahai Abu Sufyan bertahun-tahun Anda memusuhi Rasul tutup dosa-dosamu dengan berperang di perang ini. Majuuu”.

Inilah jika sosok  perempuan tenang dan tegar maka laki-laki juga akan ikut tegar. Seperti kisah Nabi selepas pulang dari Gua Hira dan Jabir saat pulang dari Perang Khandaq.

Ada juga kisah Khaulah binti Azwar. Saudari dari Dhuror ‘Sang dada terbuka’ karena kalau perang dia tidak pernah menggunakan baju besi makanya dikenal sebagai ‘ahlu sodr’. Dia termasuk dalam 400 orang yang meninggal bersama Ikrimah. Dan ketika Khaulah tau saudaranya meninggal ia dengan kudanya menghampiri jasad kakaknya mengenakan penutup muka hingga tidak ada yang mengenalinya.

Sampai orang romawi bingung dan kaget dan berkata jangan mendekati si penunggang kuda itu dan mereka akhirnya menjauh dari Khaulah. Sedangkan Khalid juga tidak mengenali siapa sebenarnya sosok di balik penutup muka tersebut.

Setelah perang usai Khalid bertanya kepadanya,”Siapakah Anda wahai penunggang kuda?”

Kemudian Khaulah membuka penutup mukanya dan berkata,”Aku adalah saudarnya Dhuror”.

Singkat cerita, Khalid membaca situasi perang bahwa pasukan Romawi sudah mulai terdesak mereka terkepung di antara sungai, parit dan danau. Strategi Khalid untuk masuk di antara kavaleri dan infanteri terbukti berhasil.

Kitab-kitab sirah mencatat sekitar 70,000 Pasukan Romawi tewas dalam peperangan ini. Pasukan Muslim sebanyak 36,000 berhasil membunuh pasukan musuh yang notabenenya memiliki pasukan yang jauh lebih banyak. Hampir sepertiga pasukan musuh dikalahkan.

Kira-kira apa alasan Umar bin Khattab mengganti Khalid ibn Walid dengan Abu Ubaidah? Apakah karena dulu semasa jahiliyah Umar pernah kalah dalam tarung gulat dengan Khalid? Atau karena Umar tidak ingin ada matahari kembar dalam tubuh kaum muslimin? Kira-kira inilah alasan yang selalu di keluarkan para orientalis yang mencoba untuk menyudutkan kaum muslimin.

Umar bin Khattab menulis maklumat yang disebarkan ke seluruh kaum muslimin saat itu. Kata Umar, “Saya tidak melengserkan Khalid karena kelemahan Khalid atau karena dia tertuduh sesuatu. Karena saya tidak ingin umat muslim terfitnah karena sosok Khalid (maksudnya timbul anggapan jika ada Khalid pasti kaum muslimin akan menang dalam peperangan)”.

Jadi Umar ingin agar aqidah kaum muslimin tidak melenceng dan agar kaum muslimin tidak menyanjung seorang sosok atau figuritas. Sama seperti banyaknya orang yang murtad selepas Rasulullah meninggal.

Kemudian alasan Umar berikutnya adalah Umar menilai sosok Abu Ubaidah bin Jarrah sosok senior yang bisa didahulukan. Karakter Khalid adalah karakter militer yang gesit, cepat dan tangkas. Sementara Abu Ubaidah adalah karakter pendamai.

Maka di waktu Khalid pulang ke Madinah dan bertemu dengan Umar sikap mereka biasa saja, tidak ada perselisihan di antara mereka. Bahkan ketika Khalid meninggal Umar termasuk sahabat yang menangis karena kepergian Khalid. Maka tidak benar jika ada isu yang mengatakan kalau ada perselisihan di antara Khalid dan Umar.

Inilah sedikit dari Kisah Khalid ibn Walid dalam Perang Yarmuk yang disampaikan oleh Ustadz Nur Ihsan Jundullah dalam ceramahnya. Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan keislaman kita.

 Sumber Gambar :
Arunreginald at en.wikipedia, CC BY-SA 3.0 <https://creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0>, via Wikimedia Commons

Ingin baca tentang kisah kepahlawanan Khalid yang lain dalam Perang Mu'tah, Sila bica disini

Selasa, 06 Desember 2022

Woshi Woshi Cairan Pencuci Piring Yang Bandel Membersihkan Lemak dan Bau

PT. Bina Karya Prima baru-baru ini melaunching produk baru berupa sabun cuci piring yang diberi merek Woshi-Woshi. Sebelumnya mereka telah memiliki beberapa produk yang sangat dikenal di masyarakat. Jika kita tahu beberapa di antaranya adalah Minyak goreng Tropical yang menjadi Brand terkenal dan sangat laku bagi para konsumen Indonesia, juga ada Forvita dan Fitri Margarin serta produk kesehatan berupa sabun Shinzui dan Zen yang juga menjadi andalan dari perusahaan yang terletak di Kota Bekasi ini

Produk baru ini hadir untuk memberikan inovasi yang sangat membantu para ibu rumah tangga untuk mencuci peralatan dapur mereka menjadi lebih bersih dan cepat. Menggunakan inovasi Japan Power Clean, Woshi-Woshi dapat membersihkan kotoran secara menyeluruh. Selain itu juga didukung oleh kandungan Lime dan Baking Soda yang mampu menghilangkan lemak dan noda gosong membandel , bau yang tidak sedap dan tentu tetap lembut di kulit.

Satu lagi yang menjadi keunggulan dari Woshi-woshi ini adalah para ibu rumah tangga tidak perlu takut dan khawatir lagi untuk mencuci buah dan sayurannya menggunakan sabun ini. Karena sabun cuci piring ini aman untuk digunakan untuk buah dan sayuran bunda-bunda semua.

Tertarik untuk mencobanya?

Sabun cuci piring Woshi-Woshi saat ini mengeluarkan beberapa varian yaitu Woshi-Woshi Green Tea dan Woshi-Woshi Lemon Basil dengan ukuran 100 ml, 200 ml, 390 ml, dan 750 ml. Meski secara pasar mereka membutuhkan waktu untuk menarik minat konsumen ditambah dengan ketatnya persaingan dengan kompetitor sejenis, jika produk yang di keluarkan oleh PT BKP ini memang bagus maka tidak mustahil jika mereka juga memiliki pasarannya tersendiri.

Brand-brand yang memang sudah dikenal oleh masyarakat seperti Sunlight, Mama Lemon dll juga mungkin dahulunya seperti itu. Butuh waktu dan tentu promosi serta pengenalan produk kepada konsumen.

Maka beberapa minggu ke belakang Produk sabun cuci piring Woshi-Woshi ini sedang gencar-gencarnya melakukan promosi dan event di berbagai tempat kepada masyarakat.

Mungkin teman-teman semua sudah pernah melihatnya di berbagai swalayan, pasar tradisional, mini market dan tempat-tempat lainnya. Karena sabun cuci piring woshi-woshi ini sudah mulai dipasarkan secara nasional.  Untuk harganya saya kira masih dapat bersaing dengan produk-produk lainnya. Teman-teman bisa langsung mengeceknya baik secara langsung maupun di beberapa marketplace yang tersedia.

Tidak ada salahnya untuk mencoba bukan.

Senin, 05 Desember 2022

Smartphone Xiaomi Restart Terus-Menerus Karena Tombol Power

Ilustrasi Smartphone Xiaomi

Back to my blog

Jadi ceritanya hari ini smartphone Xiaomi Redmi 8A Pro saya mengalami kerusakan. Entah mengapa dari pagi, ini HP selalu restart sendiri. Nyala kemudian mati dan begitu seterusnya. Sebenarnya sebelumnya juga pernah begini. Tapi selalu berhasil diperbaiki dengan mengikuti beberapa tutorial yang ada di Youtube. Kali ini semua cara tidak berhasil.

Akhirnya saya pasrah dan menunggu hingga daya baterainya habis dengan sendirinya. Tak lama saya berkesimpulan jika mungkin ini masalahnya adalah tombol power smartphone saya sudah rusak. Artinya tombolnya tertekan terus dan tidak bisa kembali terangkat untuk menonaktifkan fungsinya. Sehingga secara otomatis smartphone Xiaomi Redmi 8A Pro saya akan selalu dalam keadaan mati kemudian nyala, mati lagi kemudian nyala kembali dan begitu seterusnya.

Mau tidak mau saya harus membawanya ke tukang service HP. Mungkin beberapa orang bisa memperbaikinya sendiri. Karena kalau kita lihat di Youtube sepertinya cukup gampang. Setelah saya coba, susaaaahnya minta ampun. Untuk sekedar membuka body HP saja sampai keringetan dan itupun tidak berhasil. Mana jadinya baret dan tergores. Jadinya ya sudahlah ya, kita bawa ke ahlinya saja. Daripada nanti malah lebih runyam urusannya.

Tentu karena saya tidak paham dengan hal-hal beginian setidak saya harus mencari tahu range harga atau biaya service yang harus saya keluarkan untuk problem smartphone saya ini. Karena mungkin ada beberapa oknum yang memanfaatkan ketidaktahuan konsumen. Jadilah mereka seenaknya menaikkan harga yang tidak seharusnya.

Tapi ini oknum ya teman-teman. Karena masih banyaaak sekali yang mereka jujur dan menyampaikan apa adanya kepada konsumen.

Maka saya mulai mencari kontak-kontak tukang servis HP yang dekat dengan area tempat tinggal saya. Bagaimana caranya?

Tinggal mengetik kata kunci, misalnya ‘Service HP Sunter, Jakarta Utara’ di kolom pencarian google dan biasanya system google akan menampilkan tempat-tempat yang sudah tertandai di dalam google maps mereka. Kemudian klik ‘More Places’. Maka kita akan dapat melihat tempat-tempat yang kita maksud dan dalam hal ini tempat servis di area tempat yang kita inginkan. Inilah yang saya lakukan.

Setelah itu, kita bisa memfilter atau menyaringnya. Bisa berdasarkan peringkat atau jarak. Di sana kita akan dapat melihat deskripsi singkat atau profil tempat-tempat yang ada di dalam google maps tersebut. Biasanya selalu ada Nama tempat, Alamat, Ulasan, Poto dan juga kontak. Untuk kontak tidak semua tempat yang menaruh nomor Handphonenya di sana. Jadi kita tinggal cari atau hubungi yang sudah ada kontaknya saja.

Maka setelah saya pilah dan pilih dan membuat listnya selanjutnya saya menghubungi kontak-kontak tersebut. Beruntungnya semua nomornya aktif dan memberi respon. Maka saya bertanya tentang problem smartphone yang saya alami.

Tapi harus kita ingat gunakanlah kata-kata dengan ramah dan bijak. Jangan juga kita seenaknya bertanya ini-itu dan terkesan memaksa. Bertanyalah yang seperlunya.

Setelah saya bertanya ke beberapa tukang servis HP saya mendapat range harga berkisar 75 ribu sampai dengan 125 ribu untuk jasa perbaikan tombol power smartphone Xiaomi Redmi 8A Pro saya yang ketekan dan tidak bisa terangkat kembali itu.

Ada satu tukang service yang menawarkan harga sangat murah yaitu 30 ribu. Selebihnya berada di range harga tadi. Insya Allah nanti akan saya update lagi kelanjutanya setelah saya memperbaiki smartphone saya yang rusak ini.

Mungkin teman-teman ada punya pengalaman sendiri dan bisa berbagi di kolom komentar, dipersilahkan. Semoga cerita saya ini bermanfaat untuk kita semua.

Senin, 21 November 2022

Kesan Pertama Ban Corsa S123 Untuk Supra X 125

Sudah dua pekan sejak ban depan Motor Supra X 215 Helm in Injeksi diganti. Sebelumnya selama dua setengah tahun lebih menggunakan ban merk IRC Enviro. Menurut saya pribadi selama menggunakan ban IRC Enviro ini cukup memuaskan. Setelah survei dan cari-cari info sana-sini akhirnya memutuskan untuk mengganti ban ke merk Corsa. Sebelumnya ban belakang juga menggunakan merk corsa dan hasilnya cukup memuaskan.

Maka ketika ban depan motor sudah harus diganti saya tidak terlalu berpikir panjang untuk menggantinya ke merk corsa. Akhirnya tanggal 6 November lalu saya pergi ke Dunia Sepeda Motor Kalimalang untuk membeli dan menggantinya. Meski saya juga tidak tahu apakah ban merk corsa tersedia atau tidak.

Ketika saya tanya mereka memberikan list harga dan memberitahu jika merk ban yang tersedia hanya ada FDR dan Corsa. Saya sempat bingung juga ternyata untuk memilih di antara keduanya. Karena berdasarkan informasi yang saya baca salah satu keunggulan dari ban FDR adalah ketika berkendara di jalanan ban terasa nempel dengan jalan. Sedangkan untuk Corsa salah satu keunggulannya adalah tahan lama atau awet.

Saya cek ban FDR yang tersedia adalah jenis FDR Flemino dengan harga sekitar 160rban dan Corsa S123 seharga 206,000. Cukup jauh sebenarnya jarak harganya. 

Akhirnya saya memutuskan untuk membeli ban merk Corsa S123 70-90 17. Biaya pasang di Bengkel Dunia Sepeda Motor ini sangat murah hanya 5000 rupiah saja. Meski saya cek harga ban Corsa S123 di beberapa marketplace lebih murah. Tapi karena biaya pasangnya murah jadi mungkin kurang lebih sama saja.

Kesan pertama saya menggunakan ban merk Corsa S123 ini ketika dijalanan adalah terasa begitu keras di jalanan. Entah karena  isi anginnya yang terlalu full atau memang jenis compound dari jenis ben merk corsa ini. Tapi setelah beberapa lama pemakaian sudah tidak begitu terasa.

Kalau teman-teman ada pengalaman menggunakan ban merk Corsa ataupun FDR dan IRC bisa share disini ya. O ia ini saya tunjukkan nota pembelian di Bengkel Dunia Sepeda Motor Kalimalang ini. Jika ingin ke sana teman-teman akah melihat pelanggannya sangat banyak dan kita harus mengantri terlebih dahulu.

Semoga tulisan singkat saya ini ada manfaat untuk kita semua. Selalu hati-hati dalam berkendara.

Baca juga pengalaman saya menggunakan ban IRC Enviro selama 2,5 tahun disini

Jumat, 18 November 2022

Melihat Aktifnya Kegiatan Di Masjid Al-Falah Bambu Apus

Masjid adalah tempat untuk membangun peradaban muslim yang Rabbani. Peradaban yang menanamkan nilai-nilai Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Jika syariat Islam yang telah Allah SWT turunkan melalui manusia terbaik yaitu Baginda Nabi Muhammad SAW dijalankan maka kita akan melihat bagaimana kesejahteraan dan ketentraman akan hadir ditengah-tengah  kita. Mengapa?

Tentu karena Islam adalah agama yang Rahmatallil’alamin. Tidak hanya bagi kaum muslimin saja, tapi syariat islam juga akan membawa kebaikan-kebaikan bagi seluruh umat manusia bahkan hewan, tumbuhan dan benda mati sekalipun.

Kita sudah tahu bagaimana islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi ini. Hal sederhana saja. Merupakan kebaikan dan bernilai pahala jika seseorang membuang duri atau sesuatu yang membahayakan di jalan dan ini merupakan Sunnah yang Nabi Muhammad ajarkan.

Apalagi jika berbicara tentang perkara-perkara yang besar. Seperti bagaimana seseorang harus bermuamalah, bertransaksi yang itu semua diatur dari hal remeh misalnya di pasar sampai yang besar seperti bank, saham dan lain sebagainya.

Semuanya diatur sedemikian rupa. Pertanyaan, untuk apa itu semua. Jawabannya adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri. Agar terciptanya kesetaraan, keseimbangan, keadilan dan kebaikan-kebaikan lainnya.

Masjid Al-Falah Bambu Apus

Nah, kita harus memulainya dari langkah yang kecil. Inilah yang saya alami dan rasakan sendiri ketika beberapa kali berkunjung ke Masjdi Al-Falah Bambu Apus ini. Saya masih ingat, kunjungan pertama adalah ketika saya menghadiri kajian dari Ustadz Budi Ashari dan kunjungan berikutnya adalah untuk mengantar istri saya belajar Tahsin Alquran.

Di sana saya dapat melihat bagaimana aktifnya Masjid Al-Falah ini. Masjid ini selalu terlihat ramai apalagi ketika siang hari. Masjid yang berada di jalan Bambu Apus Raya, Ceger, Cipayung,  Jakarta timur ini membuat banyak program yang membawa banyak manfaat bagi orang banyak.

Salah satunya Tahsin Alquran tadi. Tapi yang menurut saya sangat menarik dan harusnya menjadi contoh bagi masjid-masjid lainnya adalah makan siang gratis. Maka tak heran jika saat siang banyak sekali orang mengantri untuk mendapatkan makan siang gratis. Dari tukang ojek online, pemulung dan banyak lapisan masyarakat lainnya.

Masya Allah Tabarakallah.

Hal lainnya yang akan kita temukan di Masjid ini adalah cukup banyaknya orang yang beristirahat bahkan tidur siang di teras Masjid Al-Falah ini. Saya sangat terkesan melihat terbukanya Masjid ini untuk masyarakat yang datang dengan banyak keperluan. Semoga Allah memberi banyak kebaikan dan keberkahan untuk mereka yang terlibat dalam kebaikan ini.

Saya sangat ingin melihat masjid-masjid lainnya juga menerapkan hal yang dilakukan oleh Masjid Al-Falah ini. Karena dengan ini Masjid akan menjadi pusat kegiatan yang membawa banyak manfaat untuk semua orang. Mulai dari kajian ilmu, makan siang gratis bahkan saya juga pernah melihat di salah satu Masjid di daerah Jatibening, Bekasi yaitu Masjid Al-Jabbar juga memliki kegiatan-kegiatan baik lainnya.

ATM Beras di Masjid AlJabbar Jatibening Estate

Salah satunya adalah ATM Beras. Jadi Masjid Aljabbar di Perumahan Jatibening Estate ini mempunyai satu mesin seperti ATM yang isinya adalah beras. Jadi bagi yang ingin mengambil beras bisa mendatangi mesin tersebut. Tentu ini adalah program yang ditujukan untuk mereka yang memang memiliki keterbatasan secara ekonomi dan ini sangat membantu sekali bagi mereka.

Semoga kita semua dapat menjadi bagian-bagian dari penggerak kebaikan yang bermanfaat untuk semuanya. Tentu dengan kapasitas dan posisi kita masing-masing. Telibat dalam proyek kebaikan islam yang bertujuan untuk memakmurkan bumi Allah ini.

Sumber Gambar : https://uloom.id/venue/masjid-besar-al-falah/


Selasa, 15 November 2022

Ust Nur Ihsan Jundullah - Khalid bin Walid, Perang Mu'tah dan Kecerdasan Strategi Tempur

 Hanya Ilustrasi Perang 

Muqaddimah

Khalid bin Walid adalah putra dari orang terkaya di Makkah saat itu. Orang yang diabadikan Allah dalam Alquran dalam Surat Al-Mudatsir. Wahai Muhammad “Biarkan aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendiri”. (QS.74: 11).

Wahai Muhammad sudah jangan terlalu pusing menghadapi Walid bin Mughirah. “Aku sudah memberikan harta yang berlimpah kepadanya”. Saking kayanya Walid bin Mughirah kiswah Ka’bah diganti setiap tahun dan anaknya yang sangat banyak menjadi saksi bagi kedua orangtuanya. “Dan Kami berikan urusan pengaruh yang sangat luar biasa”. Kemudian ditengah keberlimpahan yang luar biasa tetap Walid bin Mughirah  tetap tamak dan ingin berlebih lagi. Kata Allah “Tidak, karena dia bersikap keras kepala terhadap tanda-tanda kami”.

Ada ayat yang berbunyi  Wabtaghi fiimaa aataakallaahud daaral aakhirata walaa tansa nashiibaka minad dun-yaa.” Ayat ini berada di mana? Ayat ini terselip dalam kisah Qarun yaitu dalam Surat Al-Qashash. Persis di ayat sebelumnya Allah SWT menceritakan tentang kisah Qarun.

Sungguh Qarun itu dulu adalah kaummnya Nabi Musa. Ia seorang yang sholeh, taat, miskin dan kemudian ia berbisnis sehingga menjadi kaya raya. Setelah kaya raya Qarun malah bersikap tidak baik kepada kaumnya Nabi Musa. Kenapa, karena Allah telah memberikan kepada Qarun harta yang berlimpah.

Kemudian kaumnya datang dan menasehati Qarun bahwasanya jangan terlalu bangga dengan harta yang dititipkan Allah karena itu hanyalah barang titipan.

Imam Ahmad ditanya, “Wahai imam bisakah orang yang memiliki seribu-ribu dirham disebut zuhud? “Bisa”, jawab Imam Ahmad. Bagaimana bisa. “Kalau bertambah yang di tangan tidak mengurangi perasaan dan jika berkurang juga tidak mengubah perasaan”.

Baru setelah itu ada ayat “Wabtaghi dst” jadi itu adalah nasehat kepada Qarun. Agar mencari akhirat dari yang Allah titipkan kepadanya tapi jangan lupakan dunia. Jangan dibalik. Seolah-olah Allah ingin mengatakan kepada kita semua, mau kaya raya seperti Qarun silahkan tapi gunakan yang Allah titipkan untuk Akhirat.

Nah Walid bin Mughirah adalah Qarunnya zaman Rasulullah dan dia juga yang menjadi aktor dibalik stigma atau label tukang sihir ke Rasulullah. Semua orang datang kepada Walid. “Walid sebentar lagi musim haji akan datang. Kita harus sepakati Muhammad harus kita labeli apa agar tidak ada omongan yang berbeda diantara kita karena kalau tidak orang-orang tidak akan percaya dengan yang kita katakana”. Maka Walid mengatakan, “Sudah kita sebut saja Muhammad adalah tukang sihir”.

Khalid punya kakak kandung yang namanya sama dengan bapaknya yaitu Walid. Walid bin Mughirah banyak diantaranya yaitu Walid dan Khalid. Walid masuk islam terlebih dahulu dan Khalid baru masuk islam belakangan.

Latar belakang masuk islamnya Khalid

Saat Rasulullah memimpin Perang Uhud, Khalid melihat bahwa strateginya Muhammad luar biasa. Kita tahu bahwa Khalid dengan 200 pasukan kudanya tidak bisa bergerak karena Rasulullah menempatkan 50 pasukan pemanahnya di bukit. Khalid berpikir, ini intinya ada di pasukan panah. Maka Rasulullah berpesan kepada pasukan pemananhnya apapun yang terjadi biar menang ataupun kalah jangan turun. Sebelum ada perintah. Khalid pun sama, tidak akan bisa menyerang Muhammad dari depan atau belakang kecuali pasukan pemanahnya tidak ada.

Khalid ahli militer bertemu dengan Rasulullah yang sholih dan juga ahli perang tentu meninggalkan kesan yang baik bagi Khalid. Begitu pun ketika Perjanjian Hudaibiyah.

Kedua saat Perjanjian Hudaibiyah. Rasulullah ingin umrah dengan 1400 orang sahabatnya. Kemudian Khalid dengan 200 pasukan berkudanya ingin mencegat Rasulullah agar tidak bisa masuk ke Kota Makkah untuk umrah. Mengetahui hal ini kemudian Rasulullah bermusyawah dan bertanya kepada para sahabatnya ada yang tahu jalan yang bisa menghindari Khalid? Kata salah seorang sahabat Nabi, “Saya tahu jalannya tapi jalannya muter dan jelek”. Kata Rasulullah, “Kita muter”.

Kemudian Rasulullah bergerak bersama 1400 sahabatnya dan saat Rasulullah dalam perjalanan Rasulullah bertemu seekor anjing yang sedang melahirkan. Kata Rasulullah “Ubah arah tujuan”. Para sahabat bertanya kenapa. Kata Rasulullah “Ada seekor anjing yang sedang melahirkan”. Mengapa? kata para sahabat. “Karena kita tidak ingin menakut-nakutinya”. Kemudian Rasulullah berputar lebih jauh hingga tiba di Perkampungan Hudaibiyah.

Khalid akhirnya sadar mengapa Muhammad tidak kunjung datang. Khalid ahli militer dan pasti intelijennya luar biasa. Tapi Nabi bisa menghindari Khalid hingga bisa tiba di Hudaibiyah.

Dua hal ini yang membuat Khalid berpikir jika Nabi bukan orang yang biasa. Khalid kemudian mengejar Nabi ke Hudabiyah. Sesampainya di sana Khalid meperhatikan apa yang kaum muslimin sedang lakukan. Dan ketika itu sahabat sedang melaksanakan shalat dhuhur. Kata Khalid kita akan serang saat mereka shalat ashar. Ketika ashar, Rasulullah melihat Khalid dari jauh dan ketika itulah turun syariat ibadah tentang shalat khauf. Jadi gabungan antara ibadah dan militer. Khalid yang tadi mau menyerang sahabat mengurungkan niatnya.

Inilah Rasulullah sosok yang sangat bisa menarik simpati dari kawan bahkan lawan sekalaipun. Sama seperti kisah masuk islamnya Rukanah yang diajak Rasulullah untuk masuk islam tapi ia berkata, “Boleh asalkan engkau bergulat dulu dengan saya”. Kemudian Rasulullah pun bergulat dengan Rukanah hingga Nabi dapat mengalahkannya meski Rukanah meminta tanding ulang tetap ia dikalahkan Rasulullah hingga akhirnya masuk islam.

Pun begitu dengan kisah Umar bin Khattab. Singkatnya ketika Umar datang ke rumah Arqam dan dihadang oleh Hamzah, Rasulullah memanggil Umar. “Sini wahai Umar”. Mengapa Rasulullah bisa tenang karena sebelumnya Rasulullah berdoa agar islam dikuatkan dengan salah satu diantara dua Umar.

Dan di mata Umar juga terlihat hidayah yang masuk. Kemudian Umar mendekat dan Rasulullah memegang kerah Umar dan tidak biasanya Rasulullah seperti ini. Kerahnya di pegang dan digoyang-goyang. “Bukankah sudah datang waktunya engkau masuk islam wahai putranya Khattab”.

Ke Abu Bakar dan Utsman Rasulullah tidak pernah seperti ini. Mengapa? Karena Umar memiliki personality yang kuat.

Dan tahun berikutnya setelah Perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah melakukan umrah Qada dan saat itu Walid kakaknya menulis surat kepada Khalid yang berisi bahwa, “Khalid, Rasulullah bertanya tentang engkau kepda saya, dimana Khalid?

Khalid menerima surat dari kakaknya dan berpikir ternyata Rasulullah perhatian kepadanya. Akhirnya tahun ke 7 H menjelang tahun 8 H, Khalid hendak ke Madinah. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan Utsman bin Thalhah dan ternyata meraka punya maksud dan tujuan yang sama mengapa hendak ke Makkah. Kemudian mereka bertemu lagi dengan Amr bin Ash. Ketika mereka bertanya kepada Amr bin Ash, ternyata mereka bertiga memiliki maksud dan tujuan yang sama.

Ketika Rasulullah mengetahui kabar tersebut, Rasulullah berkata Allahu Akbar. “Makkah telah melemparkan panah-panah terbaiknya” dan akhirnya mereka bertiga masuk ke dalam agama islam dan bersyahadat di hadapan Rasulullah.

Penyebab Terjadinya Perang Mu’tah

Tahun 7 jelang tahun 8, tahun 7 ini adalah tahun di mana ekspansi dakwah Nabi bukan lagi level jazirah tapi sudah level internasional. Nabi mencari sahabat2 yang pintar berbahasa yg memiliki linguistik yang bagus dan salah satu sahabat yang dipilih Nabi adalah Zaid bin Zabit untuk belajar bahasa-bahada di negeri2 sekitar Arab.

Zaid diminta nabi untuk belajar bahasa ibrani. Belum satu bulan Zaid sudah kembali ke hadapan Nabi dan mengatakan kalau ia sudah menguasainya. Kemudian ia diminta untuk menulis surat.

Rasulullah kemudian mengutus utusan-utusan ke 14 kerajaan di sekitar Jazirah Arab. Salah satu yang Rasulullah kirim yang ini menjadi sebab perang mutah adalah Al Harits bin Umair al-Azdi ke kerajaan Ghassasinah, kalau sekarang Yordania. Kerajaan ini memiliki perjanjian diplomatik dengan Romawi.

Dulu wilayah Syam yaitu Suriah, Palestina, Yordania, dan Lebanon, dikuasai oleh Romawi dan di antara Syam dengan Jazirah Arab dikuasai oleh kerajaan Ghassasinah. Mereka orang Arab tapi punya kerjasama dengan Romawi.

Rasulullah mengirim sahabat yang bernama  Al Harits bin Umair al-Azdi ke sana. Ketika di sana, sahabat ini diikat, disiksa hingga meninggal. Dahulu para utusan atau duta besar memiliki kekebalan diplomatik yang jika mereka dibunuh merupakan suatu pelanggaran.

Saat mendengar berita ini pada kamis malam, Rasulullah langsung mengumumkan kepada para sahabat untuk berkunpul dan memberitahu bahwa besok setelah shalat shubuh kita akan berangkat ke Ghassasinah karena sahabat kita telah dibunuh. Bisa kita bayangkan bagaimana perasaan keluarga Alharits saat itu?

Besoknya di hari jumat, Rasulullah meminta sahabat untuk menunggunya di luar Madinah sedangkan Nabi akan menyusul setelah shalat jumat terlebih dahulu di Madinah.

Ada sahabat yang bernama Abdullah bin Rawahah yang ingin shalat jumat bersama Nabi dulu di Madinah baru nanti ia akan menyusul pasukan. Setelah shalat jumat Rasul mengumpulkan para sahabat dan terkumpullah sekitar 3000 sahabat demi untuk satu orang sahabat yang dibunuh.

Nabi datang dan memeriksa pasukan satu persatu. Kemudian Nabi bertanya di mana Abdullah bin Rawahah? Tak lama, Abdullah datang dengan kudanya dan Nabi bertanya, "Dari mana engkau ya Abdullah? Jawabnya, "Ya Rasul aku ingin menambah kebaikan dulu jadi aku shalat jumat bersama engkau di Madinah baru ke sini?

Bagaimana respon Rasulullah?

Rasulullah menegur Abdullah. Bukankah sudah saya katakan untuk berkumpul setelah fajar? Kata Abdullah, "Tapi saya ingin shalat jumat bersama dengan Anda".

Kata Nabi, "Ya Abdullah engkau berjalab di jalan Allah itu lebih baik dari dunia dan seisinya. Wahai Abdullah tahukan engkau yang membedakanmu dengan orang yang mendahuluimu?
Kata Abdullah, "Hanya beberapa langkah saja". "Bukan kata Nabi, sejauh barat dan timur. Kemudian Abdullah meneteskan airmata mendengar Nabi berkata demikian.

Bisa bayangkan jika semua sahabat memiliki pemikiran yang sama dengan Abdullah? Kira-kira apakah pasukan akan segera berkumpul sesuai instruksi Nabi. Makanya Nabi menegur Abdullah.
Abdullah berkata, "Tidak ada yang bisa menghapuskan dosa-dosaku kecuali meninggal di jalan Allah. Padahal yang ia lakukan itu bukan perkara dosa. Tapi mengapa ia sampai demikian?
Karena sedikitnya dosa dan beningnya hati membuat hal yang seperti itu seperti perbuatan yang buruk. Sama seperti mobil yang bersih dan kinclong.....

Kemudian Rasulullah menginspeksi pasukan dan mengumumkan. "Pemimpin perang ini......" Ini berarti Nabi tidak ikut serta dalam peperangan ini. Namun perang ini tetap disebut sebagai Ghazwah. Padahal Ghazwah itu sendiri adalah perang-perang yang diikuti Nabi. Inilah saking besarnya perang ini.

“Pemimpin pasukan…..”, dan di antara pasukan ada Khalid Bin Walid yang belum lama masuk ke dalam agama islam. Bisa kita bayangkan bagaimana perasaan Khalid yang semasa sebelum islam ia adalah pemimpin pasukan jahiliyah yang tidak pernah terkalahkan. Bagaimana perasaan kahlid saat itu.

“Pemimpin pasukan, Rasulullah tiba-tiba menyebutkan nama Zaid Bin Haritsah. Mantan budak ketika di Makkah, diangkat jadi anak oleh Rasulullah dan di merdekakan oleh Rasulullah. Sedangkan Khalid adalah seorang yang kaya, putra seorang bangsawan. Dipimpin oleh orang seperti Zaid bagaimana perasaan Khalid saat itu?

Kenapa tidak langsung Khalid yang ditunjuk oleh Rasulullah SAW? Meskipun Rasulullah tahu betapa hebatnya Khalid tapi seolah Nabi ingin mengajari Khalid bahwa jika ingin menjadi pemimpin yang baik harus juga menjadi prajurit yang baik.

Kemudian Rasulullah melanjutkan, “Jika Zaid terbunuh maka diganti oleh Ja’far Bin Abi Thalib. Ja’far hijrah ke Habasyah. Sejak di Makkah sampai  Rasul hijrah ke Madinah Ja’far itu berada di Habasyah dan datang ke Madinah pada tahun ke 7 H.

Sebelumnya saat Perang Khaibar yang juga terjadi pada tahun ke 7 H setelah kemenangan, Rasul kembali ke Madinah dan Ja’far pun kembali dari Habasyah. Melihat itu Rasulullah berkata, ‘Aku tidak tahu dengan apa aku berbahaiga. Apakah dengan kemenangan khaibar atau kedatangan Ja’far”.

Ja’far langsung ditunjuk menjadi pemimpin pasukan padahal ia baru datang ke Madinah. Namun semua menerimanya. Kemudian Nabi melanjutkan “Kalau Ja’far juga terbunuh maka akan diganti oleh Abdullah Bin Rawahah dan jika Abdullah Bin Rawahah juga terbunuh pilih yang menurut kalian itu cocok”.

Ada orang Yahudi. Ia mendekat kepada Rasul dan berkata “Di kami dalam Kitab Taurat kalau ada seorang Nabi mengatakan demikian ia pasti terbunuh. Bukankah begitu wahai Abul Qasim. Rasul terdiam dan tidak berkata apa-apa.

Orang Yahudi ini kemudian mendekati Zaid, “Wahai Zaid minta izin dulu kepada keluargamu karena kalau nanti kamu bisa bertemu dengan keluargamu berarti Nabimu berbohong”. Bayangkan jika kita di posisi Zaid Bin Haritsah.

Zaid berkata, “Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah dan aku tidak akan pulang dan tidak akan berwasiat. Saya bertawakkal kepada Allah. Kalaupun mati, mati syahid”.

Ia tidak menyerah dan kembali mendekati Ja’far dan melakukan hal yang sama seperti Zaid dan Ja’far juga berkata bahwa ia tidak pulang.

Begitu pun kepada Abdullah bin Rawahah. Abdullah bin Rawahah berkata kepada orang Yahudi tersebut “Aku tidak punya jalan lain untuk menghapus kesalahan saya kecuali mati di jalan Allah. Ia terus memprovoaski namun Abdullah berkata itu yang saya cari. Akhirnya berangkatlah pasukan kaum muslimin sekitar 3000 orang ke Ghassasinah. Jarak dari Madinah ke mu’tah itu sekitar 800an km.

Kerajaan Ghassasinah mendengar bahwa pasukan kaum muslimin akan menyerang mereka dan mengetahui hal itu mereka meminta bantuan kepada Romawi. Berapakah total pasukan Kerajaan Ghassasinah ditambah dengan bantuan dari Romawi  untuk melawan kaum muslimin?

Catatan sejarah mencatat bahwa pasukan mereka berjumlah sekitar 200rb orang melawan 3000 pasukan muslimin.  Berapa perbandinganya, perbandingannya mencapai 1 : 60. Artinya 1 orang kaum muslimin harus melawan 60 orang musuh sendirian.

Kira-kira melawan 200rb akan seperti apa? Kaum muslimin kemudian menyiapkan strategi yang kurang lebih sama seperti Perang Uhud.

Dicarilah sebuah kampung yang belakangnya perumahan penduduk, kanannya kebun kirinya juga perkebunan. Itulah mengapa lokasi perang berada di Mu’tah. Mengapa? Agar kaum muslimin kanannya aman kirinya aman dan belakangnya juga aman.

Meskipun mereka masuk dari sisi kanan dan kiri mereka tetap harus masuk secara kecil. Bayangkan kalau perangnya berada di padang pasir. Ini 200rb ini 3000, maka kaum muslimin akan dikepung dari segala arah. Karena itu dicari lokasi yang kaum muslimin bisa fokus pada arah depan.

Akhirnya musuh datang 200rb dan mereka melihat kalau kaum muslimin berada di perkampungan Mu’tah. Sehingga meraka yang awalnya berbaris memanjang harus menyusun ulang pasukan menjadi berbanjar ke belakang. Dan kaum muslimin harus melawan mereka secara penuh sedangkan pasukan Ghassasinah bisa berganti-berganti pasukan.

Pertempuran ini berlangsung selama 6 hari. 6 hari itu berlangsung dari pagi sampai sore. Apa yang dimiliki para sahabat sehingga masih mampu berjuang melawan musuh islam salama 6 hari dengan pasukan yang kalah jauh. Jawabannya adalah iman.

Iman melahirkan harapan dan harapan melahirkan kekuatan. Karena mereka memliki dua pilihan. Jika menang maka kemenangan itu adalah kemuliaan pun jika mati, adalah mati syahid.

Akhirnya pada hari ke enam Malik Bin Rofilah komandannya Ghassasinah melihat bahwa pertempuran ini tidak akan selesai jika pemimpin kaum muslim tidak didikalahkan terlebih dahulu. Akhirnya ia memerintahkan pasukan berpanahnya untuk fokus kepada pemimpin yang memegang bendera panji islam yaitu pemimpinnya pasukan muslim yang saat itu dipegang oleh Zaid Bin Haritsah.

Akhirnya semua fokus kepada Zaid. Sekuatnya-kuatnya Zaid tetap tidak mampu untuk menghadang ribuan panah yang datang kepadanya. Sampai para sahabat mengatakan kalau Zaid seperti landak bedanya kalau landak tajamnya di punggung kalau Zaid di dada. Artinya Zaid tidak berbalik sampai akhirnya Zaid syahid.

Di Madinah, Rasulullah berkumpul dengan para sahabat dan menceritakan jalannya peperangan dengan izin Allah. “Zaid membawa bendera, mereka membunuhnya. Benderanya jatuh kemudian diambil oleh Ja’far. Ja’far kemudian maju. Ja’far dipotong tangannya sebelah kanan dan sebelum benderanya jatuh diambil oleh tangan kiri Ja’far. Dipotong tangan kiri Ja’far dipeluk oleh Ja’far dengan sisa tangannya sampai akhirnya Ja’far maju dan mereka membunuhnya”.

Rasulullah menangis menceritakan kejadian yang terjadi pada Ja’far. Ja’far adalah saudara Rasulullah dan Zaid anak angkatnya Rasululah dahulu. Dua orang pertama adalah orang terdekatnya Rasulullah. Dan ketika Ja’far meninggal Rasulullah berkata kepada para sahabat saya melihat sekarang Ja’far terbang di surga. Jadi orang yang kehilangan sesuatu di dunia akan digantikan dengan yang lebih baik di surga.

Ketika Rasulullah Isra Miraj, Rasulullah mencium bau wangi, bau apa ini. Jibril menceitakan ini wangi keluarganya tukang sisirnya Firaun. Ada apa dengan tukang sisirnya Firaun.

Ia adalah orang yang beriman kepada Allah dan Nabi Musa. Dan saat menyisir anaknya Firaun, sisirnya jatuh. Kemudian ia reflek mengatakan Bismillah. Kata anak firaun. “Engkau punya tuhan selain bapak saya? “Tuhan saya dan tuhan Firaun itu adalah Allah”.

Sampai berita ini kepda Firaun dan ia memanggil Masyitoh dan bertanya, “Engkau punya tuhan selain saya”. “Tuhan saya dan tuhan anda adalah Allah”. Dipanggil anak-anaknya. Engkau masih menuhankan tuhanya Musa. Masukkan anaknya ke kuali disitu ada minyak dan dilempar kedalamnya. Maka dilemparkan satu persatu hingga semua keluarga Masyitoh meninggal.

Maka di akhirat mereka diganti dengan bau yang wangi.   Maka siapa yang kehilangan sesuatu di dunia akan Allah gantikan dengan yang lebih baik di surga-Nya. Balasan satu perbuatan sejenis dengan amal perbuatannya.

Jadi Ja’far punya julukan ‘Ja’far yang bisa terbang’.

“Abdullah bin Rawahah kemudian mengambil bendera”. Kata Rasulullah “Abdullah bin Rawahah berhenti sebentar”. Dalam kebimbangannya ia akhirnya mengucapkan satu syair, “Wahai jiwaku, kamu gak turun engkau akan dipaksa. Di depanmu sudah ada kematian yang sudah engkau tunggu sejak lama. Jikapun engkau tidak mati di sini pada akhirnya engkau akan mati juga. Sebentar ada dialog dengan diri sendiri Akhirnya Abdullah maju dan meninggal.

Rasulullah memberitahu sahabat bahwa Zaid, Ja’far dan Abdullah di surga. “Saya melihat Zaid dan Ja’far sedang berada di Kasur dipan di surga sedangkan Abdullah juga sama hanya saja dipannya Abdullah agak turun sedikit. Sahabat bertanya “Kenapa ya Rasulullah. Jawab Nabi, “Karena Abdullah berhenti sebentar”.

Abdullah bin Rawahah kemudian meninggal dan bendera jatuh. Kemudian salah seorang sahabat bernama Tsabit bin Arqam lari mengambil benderanya. Sahabat ini pernah ikut dalam Perang Badar. Tsabit kemudain berteriak, “Wahai Aba Sulaiman (Khalid)”. Khalid kemudian datang, dan Tsabit berkata “Ambil bendera ini”.

Khalid berkata, “Tidak engaku lebih berhak dan pernah ikut serta dalam Perang Badar”. Kata Tsabit, “Saya ambil bendera ini buat anda”. Kemudian diserahkan dan akhirnya semua sepakat jika Khalid menjadi pemimpin pasukan berikutnya. Perang selesai sampai sore dan Khalid kemudian mundur.

Kata Khalid kemudian hari, di hari itu sembilan pedang saya hancur akibat menghadang panah-panah yang datang kepadanya. Khalid adalah salah satu sahabat yang bisa memainkan pedang dengan kedua tanganya.

Akhirnya di malam hari semuanya mundur ke markas dan Khalid mengumpulkan semua komandan. Kata Khalid, “Perang ini tidak akan berakhir dengan kemenangan. Kenapa. Karena kita 3000 dan banyak korban sedang mereka 200rb. Khalid orang yang tentu saja beriman tapi ia realistis. “Terus menurut engkau bagaimana wahai Khalid”.

Kata Khalid, “Karena pertama kita sudah mengambil hak darah saudara kita dan kita sudah mengalahkan mereka lebih banyak. Kedua kita juga sudah menjalankan perintah Rasulullah. Jadi menurut saya kita harus mundur”. Khalid bertanya kepada komandan yang lain dan setelah adu argument, akhirnya semuanya sepakat untuk mundur.

Kata Khalid, “Kita pun tidak bisa mundur”. Mengapa, padahal Khalid sendiri yang menyarankannya. Kata Khalid kalau kita dari mundur dari Mu’tah kemudian ke padang pasir dan mereka mengejar kita maka kita akan dibantai oleh mereka”.

Kata sahabat, “Terus apa yang harus kita lakukan wahai Khalid. Khalid kemudian melakukan perang psikologis. “Pasukan yang kemarin berperang sebelah kanan dipindah sebelah kiri yang sebelah kiri geser sebelah kanan. Yang depan mundur ke belakang dan yang belakang maju ke depan. Segala pakaian, bendera dan atribut lainnya bersihkan”.

Khalid ingin memberikan kesan bahwa yang berperang hari esok adalah orang yang baru. Apakah ini cukup, tentu saja tidak.

Khalid juga menginstruksikan agar 300 pasukan berkudanya mundur ke belakang pemukiman. Mundur yang jauh dan bagi jadi enam pasukan kavaleri. Besok pagi kalau kedua pasukan sudah berhadapan kavaleri yang pertama semuanya sebisa mungkin adukan kudanya dan buat biar debunya semakin tinggi.

Kata Khalid, “Semakin tinggi debu yang terangkat semakin tinggi pahala kalian semua. Nanti setelah debunya meninggi kavaleri pertama masuk ke dalam barisan dan kita harus meneriakkan Allahu Akbar dan begitu seterusnya”.

“Setelah pasukan ke enam masuk saya akan berteriak, “Semuanya maju”. Maka kita semua maju. Setelah nanti kita maju, ketika saya berteriak, “Mundur”, maka kita semua mundur. kavaleri keenam, kelima, keempat dan kita mundur semua kembali ke madinah”. Strategi dirancang semalaman dan  besok pagi dengan izin Allah segala persiapan sudah siap.

Dahulu perang itu berhadapan secara face to face. Dan esoknya, ketika pasukan kaum muslimin kembali berhadapan dengan pasukan Ghassasinah, mereka menyadari jika lawannya mereka ternyata orang  yang berbeda. Akhirnya pasukan Ghassasinah melapor ke pemimpinnya.

Kata pemimpinnya, “Mereka mendapat bantuan”. Kemudian setelah semuanya berkumpul mereka melihat debu yang tinggi dari arah belakang kaum muslimin. Mereka kembali melapor dan menduga jika kaum muslimin  kembali mendapat bantuan.

Dan sontak ketika pasukan pertama muslimin masuk ke barisan sesuai instruksi, maka seluruh pasukan muslimin berteriak Takbir. Allaaaahu Akbar. Bayangkan bagaimana reaksi pasukan Ghassasinah saat itu.

Sampai akhirnya pasukan keenam masuk dan khalid berteriak, “Ya ‘Ibadallah Tawakkalu ‘ala Allah”. Salah satu pasukan muslimin saat itu adalah Abu Hurairah dan kata Abu Hurairah “Saat Khalid berteriak seperti itu aku melihat di mata mereka, seribu pasukan lawan  sudah mati”.

Sampai akhirnya ribuan orang tunggang-langgang diserang Khalid kemudian Khalid kembali berteriak, “Ya ‘Ibadallah mundur. Lihat bagaimana pentingnya taat kepada pemimpin dan hasil musyawarah karena kalau tidak maka akan terjadi cerita yang berbeda. Kemudian pasukan kaum muslimin mundur secara perlahan sesuai dengan instruksi yang telah direncanakan.

Pasukan lawan melihat kaum muslimin mundur sontak ingin mengejarnya. Namun pemimpinnya berkata kepada pasukannya, “Jangan dikejar ini jebakan. Karena mereka mundur untuk memancing kita. Di sana sudah ada pasukan kemarin yang siap menyerang kita”. Padahal pasukannya itu-itu juga tapi bisa membuat kesan kalau pasukan kaum muslimin dua kali lipat. Inilah kecerdasannya Khalid bin Walid.

Akhirnya Khalid bin Walid dan pasukan muslimin kembali ke Madinah sedangkan pasukan musuh masih menunggu di sana.

Strategi ini masih dipelajari katanya di akademi militer di barat sana. Karena ini adalah strategi militer mundur terbaik dalam sejarah. Yang menarik pasukan tanpa dikejar pasukan musuh dan pasukan yang mundur tidak dianggap kalah. Strategi yang terbaik

Pulanglah Khalid dan pasukan ke Madinah. Kira-kira bagaimana reaksi masyarakat Madinah.

Masyarakat Madinah tahu bagaimana jalannya peperangan karena Rasulullh menceritakan secara langsung apalagi ketika bendera kepemimpinan dipegang oleh Khalid. Kata Rasulullah saat itu, “Bendera dipegang oleh Khalid Syuyufi Min Syuyufillah. Baru tiga bulan sejak Khalid masuk islam tapi Khalid sudah mendapat gelar dari Rasulullah.

Sama seperti Umar yang juga mendapatkan gelar dari Rasulullah belum satu hari setelah keislamannya. Kata Umar kepada Rasulullah, “Bukankah kita di atas kebenaran ya Rasulullah?”. “Benar wahai Umar”. “Bukankah orang musyrik di atas kebatilan?”. “Benar wahai Umar”. “Terus kenapa kita bersembunyi-sembunyi di sini ya Rasulullah?”. “Terus menurutmu bagaimana wahai Umar”. Kata Umar, “Kita keluar kita umumkan keislaman kita. Kita buat barisan Hamzah sebelah kanan, saya sebelah kiri, Engkau di tengah-tengah dan kaum muslimin lainnya di belakang kemudian kita thawaf”. Kata Rasulullah, “Anta Alfaruq”. Dapat gelar dari Rasulullah di hari pertama keislamannya. Kita???

Khalid pulang ke Madinah. Ibu-ibu sudah berbaris menyambut dan melempar Khalid dan pasukannya dengan batu. “Wahai orang-orang yang kabur. Kalian kabur di jalan Allah. Kenapa kalian kabur lebih baik kalian mati syahid”.

Rasulullah kemudian keluar rumah sambil membentangkan tangannya dan berkata, “Bukan... bukan. Mereka bukan orang yang kabur. Mereka akan kembali lagi Insya Allah”.

Kemudian Nabi bertemu Khalid dan memeluknya dan berkata, “Anta syaifun min syuyufillah”. Kenapa Khalid tidak pernah terkahalhkan? Karena pedang Allah tidak mungkin terkalahkan.

Inilah kisah kecerdasan Khalid dalam perang Mu’tah.

Baca juga tentang salah satu pertempuran yang mengubah peradaban islam yaitu perang manzikert dsini