Naim Süleymanoğlu
Sumber : Shevked, CC BY-SA 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0>, via Wikimedia Commons |
Kenal siapa dia? Namanya adalah Naim
Süleymanoğlu. Seorang atlet angkat besi (lifter)
yang telah memenangkan tiga kali emas olimpiade secara berturut-turut. Mungkin
namanya tidak sepopuler nama-nama olahragawan lainnya, seperti Cristiano
Ronaldo dan Messi dalam sepakbola ataupun Rossi dan Marquez dalam Moto GP.
Tapi percayalah kalau prestasi
dan kehebatannya dalam bidang angkat besi mampu menyamai bahkan bisa saja
melebihi prestasi-prestasi atlet olahraga lainnya.
Pria kelahiran Bulgaria ini telah
membukukan 46 rekor dunia dan menjadi juara dunia angkat berat sebanyak tujuh
kali. Atas semua prestasi yang telah ia torehkan, si Pocket Hercules julukan yang melekat padanya karena tubuhnya yang
kecil berhasil masuk International
Weightlifting Federation Hall of Fame
pada tahun 2000.
Bayangkan saja dengan tinggi
badan 1.47 m ia menjadi yang pertama dan satu-satunya atlet yang mampu
mengangkat beban (snatched) 2.5 kali
berat badannya. Bukan hanya itu, Naim Süleymanoğlu menjadi lifter kedua dari
tujuh lifter yang mengangkat beban clean
and jerk tiga kali berat badannya.
Ia juga menjadi satu-satunya
lifter yang mampu mengangkat beban clean
and jerk lebih dari 10 kilo dari 3 kali berat badannya. Benar-benar sangat
pantas jika julukannya terdapat nama Hercules
yang melekat padanya.
Maka juga sangat layak jika Naim
Süleymanoğlu dianggap secara luas sebagai atlet angkat besi pound for pound
terbaik sepanjang masa dan salah satu atlet angkat besi Olimpiade terhebat yang
pernah ada. Selain itu ia juga dianggap sebagai pahlawan nasional di Turki
mengingat begitu banyak prestasi yang telah ia torehkan yang mengharumkan nama
Turki di pentas dunia.
Kehebatan si Pocket Hercules
tentu tak lepas dari jerih payahnya dalam menggeluti olahraga di bidang ini.
Fisiknya yang seperti itu seperti tak menghalanginya untuk terus mengukir
prestasi-prestasi hebat yang melambungkan namanya dalam pentas internasional.
Atlet kelahiran 23 Januari 1967
ini memang luar biasa. Ini juga dibuktikan dengan tiga emas olimpiade yang di
raihnya secara berturut-turut. Belum pernah ada dalam sejarah pesta olahraga
dunia ini seorang lifter mampu memenangi emas secara beruntun. Namun seorang Naim
Süleymanoğlu mampu menunjukkannya.
Süleymanoğlu Vs. Leonidis
Adalah Salah Satu Pertarungan Angkat Besi Terbesar Sepanjang Masa
Kalau kita berbicara tentang
moment terbaik yang dimiliki oleh seorang Naim Süleymanoğlu maka orang-orang
akan teringat pada perebutan medali emas pada cabang angkat berat kelas 64 kg
di Olimpiade Athena 1996 antara dirinya dengan rival terberatnya yaitu Valerios
Leonidis yang berasal dari Yunani.
Sebelumnya Naim Süleymanoğlu
ditanya apakah dia memiliki seorang pesaing atau rival? Maka ia berkata,”Hanya
orang Yunani. Hanya orang Yunani”.
Mereka berdua selalu terlibat
dalam persaingan yang sengit. Tahun sebelumnya pada ajang Angkat Besi Eropa,
Leonidis berada pada tempat kedua setelah Süleymanoğlu dengan perbedaan angakatan 2.5 kg. Masih di tahun yang sama
pada Angkat Besi Dunia mereka berdua berhasil mengangkat total berat yang sama
persis 327.5 kg. Hanya saja Süleymanoğlu berhasil mendapat medali emas karena
dia memiliki bobot atau berat tubuh yang lebih ringan.
Kemudian pada tahun 1996 di ajang olahraga empat tahunan yaitu olimpiade
yang kali ini di selenggarakan di Atalanta mereka kembali bertemu untuk
menunjukkan siapa yang terbaik di antara mereka.
Di awal pertandingan,
Süleymanoğlu mampu merebut 147,5 kg dan Leonidis hanya 145
kg. Namun itu adalah permulaan dari betapa mereka saling bersaing untuk
memperebutkan medali emas. Pada clean and
jerk lah pertandingan yang sangat intens dan fenomenal terjadi di antara
dua atlet hebat ini.
Leonidis, yang kali ini beratnya
sedikit lebih ringan dari saingannya, harus membersihkan & menyentakkan
setidaknya 2,5 kilogram lebih banyak dari Süleymanoğlu untuk membawa pulang
medali emas Olimpiade pertamanya. Pertempuran berikutnya sangat sengit
untuk sedikitnya.
Hanya dalam waktu lima menit
lebih sedikit, tiga rekor dunia dipecahkan. Süleymanoğlu mengangkat 185 kg,
dua kilogram di atas rekor dunia sebelumnya. Penonton, yang terbagi antara
orang Turki dan Yunani, bersorak sorai di pihak Turki, seolah-olah emas sudah
diamankan.
Leonidis kembali ke panggung
pertandingan untuk membuat kejutan yang mungkin tidak disangka-sangka oleh
banyak orang. Ia mampu mengangkat beban dengan bobot 187,5 kg dan rekor dunia
lainnya.
Apakah itu akhir bagi seorang Pocket Hercules?. Tidak sama sekali. Ia
naik ke atas panggung dan bersiap untuk mengangkat beban yang sama dengan
Leonidis. Dengan segenap tenaga ia membuat rivalnya ini harus kembali bersabar
untuk medali emas pertamanya. Süleymanoğlu juga berhasil untuk mengangkat beban yang
beratnya sama dengan Leonidis.
Leonidis bersiap dengan beban 190
kg yang ada di palang, sepuluh kilogram lebih banyak dari yang pernah diangkat
Leonidis dalam hidupnya. Sepertinya Süleymanoğlu tidak tahan untuk
menonton saat dia menuju ke belakang panggung.
Leonidis menarik napas
dalam-dalam dan bersiap untuk angkatan terberat yang pernah ia lakukan.
Sedangkan Süleymanoğlu juga tak behenti menonton untuk meihat apakah saingan
terberatnya ini mampu mengangkat beban 190 kg tersebut.
Praaakk…. Suara dentuman
terdengar dan ternyata Leonidis gagal untuk usahanya meraih medali emas pertamanya.
Süleymanoğlu secara otomatis menjadi peringkat pertama dan berhasil untuk
prestasi yang sulit untuk di samai oleh atlet angkat berat setelahnya. Ia
mendapatkan medali emas ketiganya secara beruntun.
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Weightlifting_at_the_1996_Summer_Olympics_%E2%80%93_Men%27s_64_kg |
0 komentar:
Posting Komentar